Berbuat Baik Tetap Difitnah Dan Dihina?


Hidup bermasyarakat tidak mudah. Perbuatan baik kita tidak akan selalu mendapatkan respon positif. Tidak jarang kita malah diserang dan karakter kita dibunuh perlahan-lahan.

Begitu juga kehidupan di kantor.  Segala sesuatunya tidak selalu mulus sebagaimana kita harapkan.

Meski kita mungkin telah bekerja dengan penuh dedikasi, mencurahkan seluruh ilmu dan pengetahuan yang kita miliki, mengasihi dan menghormati seluruh rekan kerja baik yang lebih junior maupun lebih senior dari kita, juga tidak ada jaminan apa yang kita lakukan mendapat reaksi positif dari rekan kerja dan mungkin dari atasan kita.

Selain mendapatkan fitnah, hinaan dan secara tersembunyi karakter kita di bunuh perlahan-lahan, bisa jadi kita dikucilkan dari jaring pertemanan di kantor tersebut.

Tapi itulah kehidupan. Segala sesuatunya tidak selalu mulus sebagaimana kita harapkan.

Lalu bagaimana kita bersikap?

Memusuhi balik, menyerang balik biang kerok yang membuat kita terkucil dan terbunuh karakternya, tidak ada artinya, dan itu bukan cermin kita adalah anak Tuhan.

Sebaliknya, itu adalah moment yang bagus buat kita untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan, berterima kasih dan mengucap syukur pada-Nya.  Pujilah Tuhan dengan parasaan, hati dan pikiran kita.  Minta hikmat dan kebijaksanaan dari-Nya, sehingga kita bisa selalu berlapang dada.

Mendoakan orang yang menzolimi kita adalah langkah terpuji.  Minta Tuhan mengampuni mereka.

Dan tanpa kita sadari, hati kita pasti akan lega dan bahagia.
Percayalah.

Salam dalam kasih Kristus

Zainal Abidin Partao
=====
Bacaan: Mazmur 119:65-72