Hidup bermasyarakat tidak mudah. Perbuatan baik kita
tidak akan selalu mendapatkan respon positif. Tidak jarang kita malah diserang
dan karakter kita dibunuh perlahan-lahan.
Begitu juga kehidupan di kantor. Segala sesuatunya tidak selalu mulus
sebagaimana kita harapkan.
Meski kita mungkin telah bekerja dengan penuh
dedikasi, mencurahkan seluruh ilmu dan pengetahuan yang kita miliki, mengasihi
dan menghormati seluruh rekan kerja baik yang lebih junior maupun lebih senior
dari kita, juga tidak ada jaminan apa yang kita lakukan mendapat reaksi positif
dari rekan kerja dan mungkin dari atasan kita.
Selain mendapatkan fitnah, hinaan dan secara
tersembunyi karakter kita di bunuh perlahan-lahan, bisa jadi kita dikucilkan
dari jaring pertemanan di kantor tersebut.
Tapi itulah kehidupan. Segala sesuatunya tidak selalu
mulus sebagaimana kita harapkan.
Lalu bagaimana kita bersikap?
Memusuhi balik, menyerang balik biang kerok yang
membuat kita terkucil dan terbunuh karakternya, tidak ada artinya, dan itu
bukan cermin kita adalah anak Tuhan.
Sebaliknya, itu adalah moment yang bagus buat kita
untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan, berterima kasih dan mengucap syukur
pada-Nya. Pujilah Tuhan dengan parasaan,
hati dan pikiran kita. Minta hikmat dan
kebijaksanaan dari-Nya, sehingga kita bisa selalu berlapang dada.
Mendoakan orang yang menzolimi kita adalah langkah
terpuji. Minta Tuhan mengampuni mereka.
Dan tanpa kita sadari, hati kita pasti akan lega dan
bahagia.
Percayalah.
Salam dalam kasih Kristus
Zainal Abidin Partao
=====
Bacaan: Mazmur 119:65-72