Happy Life, Hidup Bahagia

Apa sih bahagia itu?
Bagaimana sih caranya mendapatkan kebahagiaan itu?
Masih banyak lagi pertanyaan yang dapat kita ajukan tentang kebahagiaan itu.  Bertahap kita diskusikan, ya Sobat.  Saya mau diskusi off line dulu tentang bagaimana memperbaiki kemampuan ngeblog saya.  Maklum saya masuk golongan jadul, buta internet, he he.

Shalom

Zainal

JELEKNYA PERILAKU PEROKOK

Rokok buat para penikmatnya adalah tuhannya.  Satu jam saja tidak merokok, tubuhnya, jiwanya, rohnya tersiksa.  “Tidak bisa mikir,” kata seorang teman.  “Mulut kering,” kata yang lain.  Rokok adalah segalanya baginya.
Sayangnya para perokok ini tidak mau tahu akan lingkungannya untuk melepas kecanduannya.  Bila sudah terdesak untuk merokok, tidak peduli siapa di sekelilingnya, apakah ada wanita hamil di situ, ia tidak peduli.  Yang penting hajatnya telah terlampiaskan.  Itu keburukan yang paling teramat sangat dari perokok. Tidak menghargai orang lain. 
Masih banyak lagi keburukan-keburukan lainnya.  Berikut ini contohnya:
1.    Buang puntung rokok sembarangan.  Ini adalah tempat membuang, menyelipkan menyembunyikan puntung rokok paling pavorit.
a.    Di pot kembang (di dalam kantor ataupun di luar kantor)
b.    Di laci meja
c.    Di bawah kaki meja
d.    Di bawah karpet
e.    Di sudut kusen jendela
f.     Di balik pintu
g.    Di closet (tidak peduli kloset akan ‘mampet’ karena rokoknya)
2.    Membuang punting rokok tanpa di matikan, tidak pernah berpikir bahwa apinya membahayakan karena dapat menimbulkan kebakaran
3.    Tidak peduli dengan lingkungan
4.    Baju pada bolong kena percikan api rokok
5.    Tidak peduli dengan kesehatan keluarga sendiri (anak dan istri)
6.    Sama seperti menguap, yang cepat menular, merokok juga cepat menular.  Melihat temannya merokok, para perokok terpancing untuk ikut merokok meski di ruangan AC dan tertutup rapat.  Ruangan dipenuhi kepulan asap rokok mereka tak peduli.
7.    Tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan, jelas ya.  Perokok sadar bahwa merokok membahayakan para perokok pasif.  Manakala berada di tengah komunitasnya, dan di situ ada peserta yang bukan perokok, dengan canda tanpa rasa bersalah terus meningkatkan frekuensi merokoknya sambil menggoda (meledek) teman yang tidak merokok.
8.    Selalu memiliki pembenaran untuk kebiasaan jelek merokoknya.

9.    Namun keberanian untuk memperdebatkan kebiasaan merokoknya hanya bila berada di tengah komunitas.  Bila dalam posisi komunikasi one to one, berbagai pembenaran tentang kebiasaan merokok luruh, yang muncul perasaan ketidakberdayaan untuk menyembuhkan kebiasaan merokoknya.

Ada produsen obat yang menyediakan program penanggulangan kebiasaan merokok. Seyogiyanya analisa di atas perlu di pertimbangkan untuk keberhasilan programnya.
Kebiasaan merokok ini dimiliki direktur, dirjen, menteri bahkan setingkat presidan.  Dan karena itu perusahaan rokok memiliki kesadaran tinggi untuk memproduksi rokok tanpa merek namun menempelkan symbol garuda di bungkusnya.
Maka perokok akan bangga bila mendapatkan souvenir berupa rokok istana tadi.

Bila kita ingin memerangi perokok yang tidak mengenal tempat, perangi mulai dari istana. Apakah mungkin?

BAIKNYA PEROKOK
Tidak harus punya penghasilan tetap, tidak harus punya uang untuk bisa merokok. Para perokok, tanpa diminta akan menawarkan rokoknya kepada orang di dekatnya saat akan merokok.

Satu batang rokok diisap beramai-ramai, antri satu orang satu isapan bukan hal aneh.  Ini bisa terjadi di lingkungan pendidikan yang dilakukan siswa yang mendapatkan treatment khusus berupa larangan merokok.  Karena tidak ada persediaan satu rokok diisap bersama.
Satu batang rokok bisa diisap selama satu minggu.  Ini artinya perokok bisa disiplin menghemat.  Padahal untuk menghemat di tengah inflasi yang tinggi dan nilai rupiah makin turun di sisi lain dorongan konsumerisme meningkat membuat uang cepat habis.

Tapi para perokok masih mampu mencari solusinya.  Mereka memang luar biasa.


Bagaimana pendapat Anda?


Dua telinga mulut satu.


God loves you, God bless you


Depok, 23 September 2010.

CARI KERJA ITU MUDAH

Tuhan Mencintai Kita
CARI KERJA ITU MUDAH

Terus terang Tuhan sedih bila Anda menganggur dan tidak punya pekerjaan.  Itu kalau Anda memang belum juga dapat pekerjaan.

Tapi Tuhan pasti marah jika Anda tidak memiliki pekerjaan hanya karena malas.

Oleh karena itu, carilah pekerjaan dengan segera.  Dan sesungguhnya, menurut Tuhan, mencari pekerjaan itu mudah.  Semudah membalik telapak tangan Anda.  Mengapa demikian?

Mari kita lihat apa kata Tuhan melalui firman-firmanya.

Jangan malas
Pertama, jangan malas.  Mari kita lihat Amsal 12:27.  Orang malas tidak mendapatkan apa-apa.

Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. (Amsal 12:27)

Kedua, orang malas bukan hanya tidak mendapat apa-apa, tapi apa yang dimilikinya akan diambil darinya.  Coba Anda buka alkitab. Baca Matius 25.  Setelah itu mari focus pada ayat 25 dan 29.

Mat 25:26   …………..Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, ………….

Kata Tuhan di sini, kalau kita pakai bahasa kita, hai kamu hamba yang jahat dan malas, kamu yang tidak mempunyai semangat kerja, tidak memiliki inisiatif sama sekali, miskin kreatifitas, ogah mengasah keterampilan, tidak ada  rasa cinta pada pekerjaan,  pengen ongkang-ongkang kaki tapi dapat uang, jangan enak-anakan kamu. Itu kata Tuhan jika ayat di atas kita terjemahkan ke dalam bahasa anak muda.

Kata Tuhan lebih lanjut, pada orang yang malas dan tidak memiliki talenta, “Apa pun yang kamu miliki akan diambil dari padamu.

Mat 25 : 29 …………Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Jika Anda malas dan tidak memiliki talenta, Apa yang akan diambil dari Anda?

Semangat dan gairah kerja Anda, kesehatan pikiran Anda, kesehatan emosi Anda, semua akan diambil dari pada Anda.

Coba lihat orang yang tidak punya kerja.  Ia bisa jadi penjahat, bisa jadi pencemar nama keluarga, bisa jadi pencemar lingkungan, bisa menjadi orang yang meresahkan warga. 

Itu apa artinya?  Artinya, apa yang masih Anda miliki juga akan diambil dari Anda.  Anda akan kehilangan kebahagiaan hidup, kehilangan emosi yang positif, kehilangan kesehatan, kehilangan pikiran baik dan sebagainya.  Tidak percaya? Coba lihat mereka-mereka yang pengangguran.  Tidakkah ciri-ciri seperti yang digambarkan di atas ada pada mereka?

Untuk lebih jelasnya dari firman Tuhan ini, Anda baca sekali lagi Matius pasal 25.
Jadi, dalam Matius pasal 25 ini tidak hanya menceritakan tentang bagaimana menjadi orang yang dipercaya Tuhan, tapi juga apa akibatnya bila dia malas dan tidak dipercaya Tuhan.

Jadi, jangan tunda-tunda lagi.  Jangan malas.  Segera bergerak untuk mempersiapkan diri.  Buat lamaran pekerjaan dan kirim ke perusahaan yang bidang produksinya menjadi menjadi idaman Anda. 

Biarkan Tuhan yang bekerja
Lalu?  Berdoalah!  Minta dipimpin Tuhan.  Selanjutnya, biarkan Tuhan yang bekerja.

Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.  (Kol 3:17)

Doa itu penting dan segala-galanya dalam melamar kerja.  Doa itu adalah sarana kita minta pekerjaan kepada Tuhan.  Dan sesuai janji-Nya, Dia pasti memberikan.

Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. (Yoh 16:23)

Minta dalam nama-Nya.  Nama Tuhan dalam mencari kerja lebih ampuh dari pada rekomendasi siapa pun di dunia ini.

Simak Yoh 14 : 13 – 14:
13. dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Tapi jangan lupa.  Supaya Allah bekerja, yaitu mencarikan, mendapatkan dan memberikan pekerjaan kepada Anda, Allah sebagai Bapa kita juga menuntut syarat dari Anda.  Apa itu? Baca dulu Yoh 14:12.

Di sini saya tidak menuliskan ayatnya biar Anda bergerak sedikit.  Olah raga sedikit mengambil alkitab dari atas lemari dan membacanya.

Jangan Malu-maluin Tuhan
Tapi selain itu, Tuhan sebagai pribadi yang telah memberikan Anda pekerjaan jangan Anda buat malu.  Seperti Om, Paman atau Tante yang merekomendasikan Anda ke temannya agar Anda mendapatkan pekerjaan, jelas Anda tidak boleh membuat om, paman dan tante malu.

BayangkanAnda malas di tempat kerja.  Atau, karena merasa direkomendasikan oleh om, paman dan tante, Anda bekerja tidak dengan tekun.  Anda tidak mengisi diri dengan kemampuan yang sesuai kebutuhan kantor/perusahaan tempat Anda bekerja.  Bukan hanya Anda yang malu, om, paman dan tante Anda tentu juga malu.  Iya, donk mereka pasti malu.

Tentu sama dengan Tuhan.  Dia juga malu kalau Anda yang sudah diberikan pekerjaan oleh usaha-Nya, tidak bisa bekerja dan tidak cakap menjalankan tugas.

Untuk itu, agar Anda tidak malu-maluin Tuhan, Anda harus:
-         Rajin dan tangkas. Lihat dan belajarlah dari Yerobeam.
Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf.  (1 Raj 11:28)

-         Jadilah pekerja-pekerja yang ahli di bidangnya.  Seperti para pekerja yang dimiliki oleh raja Salomo ketika membangun bait suci.  (1 Tawarikh 22:15)

Artinya, agar Anda tidak malu-maluin Tuhan, Anda harus memiliki kemampuan, keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang Anda pilih. Milikilah kepribadian yang mencerminkan kepribadian anak Tuhan, mau bekerja keras, flexible dalam berhubungan dengan orang lain, mampu bekerja sama.

Communication skill-nya harus cukup tinggi sehingga mampu membangun hubungan interpersonal yang harmonis dengan semua orang, baik karyawan di level bawah maupun pimpinan tertinggi.  Ingat, Anda juga perlu bersaksi tentang Kerajaan Sorga di tengah mereka.  Bahwa seperti Andalah anak Tuhan itu gambarannya (menjadi garam dan terang di tempat kerja).

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. (2 Tim 2:15)


Balasan Anda
Om atau paman atau tante Anda sudah memberikan pekerjaan pada Anda.  Saya yakin dan percaya, pasti Anda tidak akan melupakan budi-baik om, paman atau tante Anda.  Biasanya, yang umum dilakukan orang adalah setelah gaji pertamanya dia terima dia akan ke rumah mereka mengucapkan syukur dan terima kasih sambil membawa bingkisan buah-buahan untuk dinikmati bersama saat pertemuan tersebut.

Nah, dengan Tuhan juga sama.  Anda harus memberikan ucapan syukur pada Tuhan sebagai tanda terima kasih Anda pada Tuhan.  Tentu di sini Anda tidak harus membawa buah-buahan.

Mari kita lihat apa yang dimau Tuhan Yesus setelah dia menolong orang.  Baik itu orang lumpuh, orang sakit pendarahan dan sebagainya.  “Jangan katakan pada siapa-siapa, pergilah ke rumah ibadah berikan ucapan syukur.”  Itu selalu kata-Nya.

Nah, pendapatan Anda, Anda harus kembalikan kepada Tuhan dalam bentuk perpuluhan.  Karena dari perpuluhan itu Tuhan akan bekerja lebih banyak lagi melalui rumah-Nya, gereja-gereja di dunia, lewat kegiatan PELKES (pelayanan dan kesaksian), dan sebagainya.


Tuhan mencintai kita.  Percayalah!

Depok, 

Zainal Abidin Partao

Mengapa Dua Telinga Mulut satu?

Tuhan menciptakan kita sempurna.  Setiap anggota tubuh kita, memiliki fungsinya masing-masing.  Misalnya, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar.  Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita diberi dua telinga dan hanya diberi mulut satu saja?  Tidak lain kita diperintahkan oleh-Nya untuk lebih banyak mendengar dan sedikit bicara.

Tapi pada kenyataannya kita lebih banyak bicara dari pada mendengar.  Itulah sebabnya, banyak timbul masalah di dalam kehidupan kita sehari-hari.  Kita lebih suka mendahulukan ego lewat mulut kita yang satu itu.   Maka jangan heran di dalam kehidupan pribadi, kita sering berselisih paham dengan teman, saudara dan orang tua.  Dalam kehidupan bisnis, kita sering kalah berkompetisi dengan kompetitor.   Bisnis atau perusahaan kita rentan menghadapi krisis dan reputasinya pun sering bermasalah.

Lewat blog  ini saya ingin shering dengan rekan-rekan bisnis semua, dengan rekan-rekan nonbisnis, dengan mahasiswa saya dan dengan semua yang berminat untuk menerapkan kebiasaan baru, lebih banyak mendengar dari pada berkata-kata.  Lebih mengutamakan penggunaan telinga dari pada mulut.  Dengan demikian berbagai masalah dalam kehidupan pribadi atau krisis dalam bisnis dan perusahaan kita, bisa kita hindari.  Kita bisa lebih tenang dan nyaman dalam bekerja dan dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat buat diri pribadi, keluarga, teman bisnis dan nonbisnis.

Dengan demikian kita bisa memenuhi harapan-Nya saat Dia menciptakan dan menempatkan kita di dunia ini.

Ilalang pun memberi manfaat pada kehidupan kita, mengapa kita tidak?

Shalom.


Zainal Abidin Partao