Ada 3 fakta saat ini yang memprihatinkan kita semua yaitu 3 fakta yang membuat generasi muda semakin jauh dari Tuhan dan menyebabkan Tuhan sangat berduka.
Tapi syukurlah karena ada 1 fakta bahwa kamu berkerinduan, meski kecil, yaitu ingin ambil bagian dari tugas yang diberikan Tuhan kepada kita semua. Dan yang satu ini membuat Tuhan tersenyum.
Pertanyaannya, apakah 3 fakta yang mendukakan Tuhan tadi boleh mengalahkan kamu, mematahkan kerinduan kamu, dari keinginan mengambil bagian dalam tugas suci tersebut? Dapatkah 1 fakta yang kamu miliki mengalahkan 3 fakta yang mendukakan Tuhan tadi? Saya 1001 % yakin, kamu bisa mengalahkan mereka, dan kamu pasti mendapatkan pujian dari Tuhan karenanya.
3 Fakta generasi muda semakin jauh dari Tuhan adalah:
Satu, terlalu seringnya sekarang kata-kata kotor terucap dari mulutnya. Ketemu teman, tidak ketemu teman, menemukan kegembiraan atau kehilangan kegembiraan, yang keluar dari mulutnya adalah umpatan makian, bukan ungkapan syukur. Padahal kata Tuhan, bukan apa yang masuk ke dalam mulutmu yang haram, tapi apa yang keluar dari mulutmulah yang haram.
Dua, sikap kepada orang tua, bahkan sikap kepada ayah ibu sendiri sudah tidak ada hormat sama sekali. Melawan orang tua dengan cara yang halus sampai cara yang kasar, misalnya, tidak menghargai orang yang lebih tua misalnya (gampang sekali memaki apa lagi bila dirinya merasa dirugikan atau tidak dibantu kepentingannya) ooh gampang sekali. Padahal Tuhan menyuruh kita untuk menghormati ayah dan ibu serta orang yang lebih tua.
Tiga, menyepelekan DOSA. Fakta kesatu dan kedua tadi akibatnya adalah dosa. Betul itu. Tapi fakta yang ketiga ini adalah sangat-sangat menyedihkan. Generasi muda sekarang sangat-sangat gampang sekali memandang rendah dosa. "Apa itu dosa?"; "Seperti apa sih bentuk dosa?"; "Ah sok tua, Luh. Dikit-dikit ngomongin dosa!". Itu semua ungkapan yang isinya menyepelekan dosa.
Dia tidak tahu harga sebuah dosa itu adalah sama dengan darah, penyiksaan, hinaan, makian, dan nyawa sebuah Pribadi suci bersih tak berdosa.
Sederhananya, walau ini tidak bisa mewakili sama sekali, coba bayangkan kamu sedang menikmati alam yang indah, sedang bersenandung lagu kesenangan, saat hati kamu putih bersih, sekonyong-konyong datang orang menghampiri kamu, tanpa ba bi bu memukul kamu. Apa yang kamu rasakan saat itu? Ya, kamu mungkin terkejut, tidak tahu harus berbuat apa. Hanya mencoba melap darah yang keluar. Tapi setelah itu, bagaimana perasaan dan pikiran kamu? Mungkin dari bingung, berubah jadi sakit dan marah. Itu belum seberapa. Karena kamu tidak sampai kehilangan nyawa.
Ya. Dosa itu mahal harganya. Dosa itu sama dengan nyawa kita. Dosa itu memutuskan hubungan kita dengan Sang Pencipta, yang kepada-Nya nanti kita datang setelah nyawa tidak ada lagi dalam tubuh kita. Akibat dosa, kita tidak bisa lagi bertemu Dia, tidak bisa lagi menikmati alam indah surgawi yang nyata, yang saat ini sering kita rindukan di saat kita sedih dan duka. Di alam surgawi tidak ada kesedihan, kedukaan, kekecewaan. Semua serba indah. Tapi dosa menghilangkan kesempatan kita memasuki alam yang keindahannya tidak ada di bumi ini. Dan sedihnya dosa tidak bisa kita hapus. Karena tadi sudah kita sebut, harga dosa sama dengan nyawa. Di sinilah letaknya dimana 1 fakta yang kamu miliki dapat mengalahkan 3 fakta yang membuat orang jauh dari Tuhan. Apa itu 1 fakta itu? SENYUM.
Dengan satu senyuman tulus dari kamu, kata kotor yang telah terucap yang tadinya merupakan kebanggaan buat yang mengucapkannya menjadi seperti sebuah pedang yang menancap ke ulu hatinya sendiri. Dengan satu senyuman kamu, teman kamu yang baru mengumpat orang tuanya menjadi malu. Dengan satu senyuman kamu, orang yang menyepelekan dosa menjadi malu dan sadar.
Itulah bukti yang tadi saya katakan 1 fakta mengalahkan 3 fakta tadi. Jadi, jadikanlah
Jadi, untuk bersaksi, untuk memperkenalkan Tuhan Yesus kepada dunia ini tidaklah sulit, tidak usah repot-repot mencari pedoman bersaksi. Tidak harus hapal ayat-ayat alkitab, tidak harus menguasai doktrin kristiani (walau nanti menjadi wajib setelah itu/nanti akan kita bahas) Tersenyumlah. Apapun yang menimpa kamu, kegembiraan, kecewa, sedih, sakit hati, tanggapilah dengan senyum. Maka mereka yang jauh dari Tuhan akan bertanya, "Kok kamu selalu tersenyum? Apa pun yang terjadi padamu, kenapa kamu bisa tersenyum? Apa rahasianya?"
Nah, ini. Di sinilah jurus pamungkas kamu. Tanyakan pada dia. "Saya selalu tersenyum? Mengapa? Karena Dia. Karena Yesus Kristus Tuhan kita." "Itu rahasianya. Saya selalu tersenyum karena kata Tuhan Yesus segalanya memang harus ada. Sedih, senang, susah dan bahagia memang harus ada. Sakit hati, kecewa, marah, dengki, dan sebagainya memang harus ada. Segala hal yang negatif-negatif memang harus ada untuk mendampingi semua hal yang positif. Jadi dunia bukan hanya ada senang dan bahagia saja. Kalau memang semuanya harus ada, dan kata Tuhan Yesus lagi, kenapa kita harus hanyut atau kalah sama keadaan yang negatif itu?"
"Bukankah kita anak Tuhan bisa menempatkan diri di luar yang negatif-negatif? Bisa mengalahkan yang negatif-negatif? Masih bingung? Ini jawabnya. Kalau kita tidak sengaja mengiris tangan kita sendiri dan berdarah. Apa reaksi yang bisa kita keluarkan? Menjerit kesakitan atau tersenyum dan bertanya, wah .. sudah lama juga tubuh saya tidak berdarah. Puji Tuhan, engkau mengingatkan saya untuk bisa berhati-hati lagi. Atau apakah kita marah pada tangan yang satu lalu kemudian membalasnya dengan mengiris dia juga? He he he!"
Jadi, kawan, tersenyumlah. Dunia kalah oleh senyumanmu. Tuhan amat baik pada kita. Amin